EMI RUSDIANI

Jumat, 27 Desember 2013

RINGKASAN materi mata kuliah MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

BAB 1
ORGANISASI, ADMINISTRASI, MANAJEMEN
 DAN KEPEMIMPINAN

A.  Pengertian Organisasi, Administrasi,, Manajemen, Dan Kepemimpinan
1.    Organisasi
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang melakukan kegiatan tertentu secara kerjasama untuk mencapai tujuan. Kriteria organisasi yaitu orang-orang, kegiatan, kerjasama, dan tujuan.
Definisi organisasi menurut S.P. Siagian
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama secara formal, terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditetepkan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Ciri-ciri atau prinsip organisasi yang baik adalah
a.       Terdapat tujuan yang jelas
b.      Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang dalam orang dalam organisasi
c.       Tujuan organisasi harrus diterima dalam organisasi
d.      Adanya kesatuan arah
e.       Adanya kesatuan perintah
f.          Adanya keseimbangan wedangan dan tanggung jawab seseorang
g.      Adanya pembagian tugas
h.      Adanya jaminan jabatan
i. Balas jasa yang diberikan pada setiap orang harus setimpul dengan jasa yang diberikan
j.        Penempatan orang yang sesuai dengan keahliannya.
2.    Administrasi
Administrasi adalah keselutuhan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
3.    Manajemen
Definisi manajemen menurut S.P. Siagian
Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
4.    Kepemimpinan
Definisi kepemimpinan menurut DR. Howard W. Noye
kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia atau kemampuan untuk membimbing orang lain.
Definisi kepemimpinan menurut DR. Phiftner dan Presthus
Kepemimpinan adalah seni untuk mengoordinasikan dan memberi motivasi kepada individu-individu dan kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Definisi kepemimpinan menurut DR. Ordway Tead
Kepemimpinan adalah  kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk bekerja sama mengejar tujuan yang diinginkan.
Definisi kepemimpinan menurut DR. George R. Terry
Kepemimpina adalah hubungan dimana orang lain bekerjasama secara suka rela tentang tugas-tugas yang berhubungan untuk memperoleh hal-hal yang dikehendaki si pemimpin.
a.       Unsur-unsur kepemimpinan
Untuk terjadi suatu kepemimpinan harus ada unsur-unsur dalam kepemimpinan itu, seperti :
ü  Adanya orang-orang yang dipengaruhi atau dipimpin
ü  Adanya yang mempengaruhi
ü  Harus ada tujuan
ü  Harus ada peraturan tata tertib
b.      Pola dasar kepemimpinan
Pola dasar kepemimpinan dibgi menjadi dua, yaitu :
ü  Pola dasar kepemimpinan formal ialah seseorang menjadi pemimpin karena secara resmi diangkat menggunakan SK.
ü  Pola dasar kepemimpinan informal ialah seseorang menjadi pemimpin tidak melalui pengangkatan dan tidak menggunakan SK.
Kriteria kepemimpinan informal :
·         Memiliki kemampuan terikat
·         Selalu membina hubungan yang baik
·         Menguasai tujuan organisasi
·         Memiliki keahlian tertentu
·         Harus berperilaku baik
B.  Pengerian Pemimpin(Kepala) dan Majikan
Kepala adalah seorang pemimpin yang diangkat oleh sautu instansi yang berwenang untuk mengepalai suatu kantor, dians, atau perusahaan tertentu.
Majikan adalah seorang pemimpin yang menganggap dirinya pemilik perusahaan yang dikuasai dan menggap pekerja hanya tenaga upahan yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan perusahannya.
Perbedaan Pemimpin(kepala) dan Majikan
NO
Pemimpin(Kepala)
Majikan
1.
Selalu menciptakan kepercayaan
Selalu menciptakan kepercayaan
2.
Selalu membangkitkan semangat kerja
Selalu menimbulkan kegusaran
3.
Selalu mengatakan “kita”
Selalu mengatakan “saya”
4.
Selalu menunjukkan jalan untuk kebenaran
Selalu mencela dan memarahi yang berbuat salah
5.
Selalu mengarahkan dan melatihkan
Selalu memerintah bekerja
6.
Selalu membuat pekerjaan menjadi menarik untuk dikerjakan
Selalu membuat pekerjaan menjenuhkan
7.
Selalu percaya terhadap bantuan
Percaya kepada kekuatan kewenagannya
8.
Selalu mengajak dan mengarahkan
Selalu mendesak dan memaksa


C.  Dasar-dasar Kepemimpinan
Dasar-dasar kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantara yang khusus digunakan dalam pendidikan adalah
1.      Ing Ngarso Sungtulodo
Maksudnya apabila seorang pemimpin didepan/dimuka, ia selalu memberi contoh atau tauladan yang baik.
2.      Ing Madya Mangankarsa
Maksudnya apabila seorang pemimpin berada ditengah-tengah dia harus dapat membangkitkan kemauan/semangat kepala orang disekitarnya.
3.      Tut Wuri Handayani
Maksudnya apabila seorang pemimpin berada dibelakang ia harus menumbuhkan gaya/gerak dan mendorong orang-orang disekitarnya.
D.  Kemampuan Dasar dalam Kepemimpinan
Beberapa pendapat para ahli tentang kemampuan dasar memimpin, antara lain :
1.      Prof. DR. SP. Siagian mengemukakan bahwa pemimpin harus mempunyai kemampuan dasar dan harus dapet dikembangkan.
Kemampuan dasar ada 2, yaitu :
a.    Kemampuyan dasar manegerial skill (kemampuan memimpin)
b.    Kemampuan dasar tekhnikal skill (kemampuan teknik/ahli)
Top Manajemen
 
Ts
 
Ms
 
Ms
 
MsMS
 
Ms
 
Besar kecilnya manager skill dan tekhnikal skill apabila dikaitkan atau dihubungkan dengan tingkat kepemimpinandapat dinyatakan pada gambar  berikut :





Ms
 


Maddle manajemen
 
Lower manajemen
 
Berdasarkan gambar tersebut diatas dapat disimpulkan :
a.    Top manajemen (pimpinan yang paling tinggi) : kemampuan dasar manageril skillnya paling besar sedangkan tekhnikal sangat kecil.
b.    Maddle manajemen (pimpinan tingkat menengah) : kemampuan dasar managaerial skill dan tekhnikal skillnya sama besar.
c.    Lower manajemen (pimpinan tingkat bawah) : kemampuan dasar managerial skillnya sangat kecil sedangkan tekhnikal skillnya paling besar.
2.      Menurut Prof. DR. Sehrudden
Kemampuan dasar memimpin itu ada tiga macam :
a.       Kemampuan dasar konseptual (kemampuan memimpin)
b.      Kemampuan teknis (tekhnikal skill)
c.       Kemampuan kemanusiaan


Apabila ketiga kemampuan ini dihubungkan dengan tingkat kepemimpinan dapat digambarkan seperti lingkaran dibawah ini :








Kemanusiaan
 

Kemanusiaan
 

Kemanusiaan
 
 
Ks
 
Ks
 
Ts
 
Ks
 
Ts
 
Ts
 
                                          
Lower Manajemen
 
Maddle Manajemen
 
Top Manejemen
 
           

Berdasarkan gambar berikut dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.    Pada top manajemen kemampuan dasar kemanusiaan besrnya setengah lingkaran untuk semua tingkatan kepemimpinan yaitu ½. Konseptual skill pada top manajemen adalah 3/8 dan tekhnikal skill hanya 1/8.
b.    Pada madlle manajemen konseptual skill dan tekhnikal skill sama besar yaitu ¼.
c.    Pada lower manajemen kemampuan dasar konseptual skillnya 1/8 sedangkan kemampuan dasar tekhnikal skillnya yaitu 3/8.
3.      Menurut Prof. DR. Mal Hulton
Kemampuan dasar menurut Prof. DR Mal Hulton dibagi 3 macam :
a.       Human skill ( kemampuan kemanusiaan ) terdiri dari aspek-aspek antara lain :
ü  Kerjasama
ü  Kemampuan memprediksi
ü  Kemampuan bermasyarakat
ü  Memiliki sikap tidak memihak
b.      Memiliki keahlian konseptual terdiri dari aspek-aspek :
ü  Memiliki  pengetahuan umum yang luas
ü  Memiliki daya nalar yang kuat
ü  Memiliki keseimbangan dalam kepemimpinan
c.       Memiliki keahlian tekhis yang terdiri dari aspek-aspek :
ü  Pengetahuan tentanf prosedur
ü  Paham penulisan laporan
ü  Kemampuan menyatakan gagasan
ü  Memiliki daya ingat yang kuat
4.      Kont’z dan Newmen
Kemampuan dasar menurut Kont’z dan Newman, seorang pemimpin harus memiliki 3 keterampilan dasar :
a.       Keterampilan tekhnik yaitu keterampilan yang menggunakan metode, sarana-sarana, dan lain-lain.
b.      Keterampilan kemanusiaan yaitu harus menggunakan motivasi yang tepat.
c.       Keterampilan konsepsional yaitu kemampuan untuk memahami kapasitas orang atau organisasi.




Apabila ingin melihat seseorang didalam memimpin yang dihubungkan dengan tingkat kepemimpinan pada umumnya yaitu :
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Tekhnik
Kemanusiaan
konsepsional
Skill

















BAB 2
TUGAS, PERANAN, DAN FUNGSI PEMIMPIN

A.  Tugas Pokok Pemimpin
Ada 6 macam mengenai tugas pokok pemimpin, yaitu :
1.      Mengambil keputusan adalah tugas utama seorang pemimpin untuk mencapai tujuan yang ingin disukseskan dalam suatu organisasi. Ada 2 cara mengambil keputusan, yaitu :
ü  Mengambil keputusan secara otomatis.
Contoh : makan, tidur, pekerjaan sehari-hari, dan lainnya.
ü  Mengambil keputusan secara ilmiah.
2.      Menetapkan sasaran yaitu ketepatan yang diambil untuk mengambil ketetapan sesuatu baik secara kuantitatif maupun kuallitif. Kuantitatif yaitu nialai semester ganjil yang menjadi sasaran 3,5 keatas. Kualitatif yaitu nilai semester ganjil rata-rata baik.
3.      Memilih dan mengembangkan staf. Sebagai seorang pemimpin harus pandai memilih staf dan pegawai sesuai keahlian dan hobinya. Seorang pemimpin harus memperhatikan dan memberika kesempatan bawahannya untuk meningkatkan kemampuannya. Misalnya : mengikuti pendidikan, latihan, seminar, dan lain-lain.
4.      Melakukan hubungan komunikasi
Pemimpin harus melakukan hubungan interaksi kepda bermacam-macam pihak :
a.       Secara vertikal
b.      Secara horizontal
c.       Secara diagonal.
5.      Motivasi ialah memberika semangat atau dorongan kepada seseorang sehingga seseorang itu mau bekerja atau mau ikut memsukseskan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya : pemberian hadiah.
6.      Melakukan perencanaan, melaksanakan, mengendalikan, pengawasan, dan melaporkan.
Selain dari 6 tugas pokok diatas ada pula 6 macam tugas pokok lainnya :
1.      Pemimpin harus dapat menangani manusia
2.      Pemimpin harus pandai menangani materi (bahan, biaya)
3.      Pemimpin harus pandai menangani sarana-prasarana (alat, fasilitas)
4.      Pemimpin harus pandai membina dan menangani mental.
5.      Pemimpin harus dapat menggunakan momentum yang tepat.
6.      Pemimpin harus pandai mengatur waktu.
Sedangkan menurut DR. Arifin Abdurrahman, tugas pokok pemimpin yaitu :
1.      Mengantarkan
2.      Mengetuai
3.      Mempelopori
4.      Memberi contoh dengan petunjuk
5.      Mendidik
6.      Memberi bimbingan
7.      Menggerakkan bawahan
Kesimpulan : seorang pemimpin harus memberikan kesempatan dan kebebasan yang sebebnar-benarnya kepada anak buahnya tanpa mengurangi kewajiban pemimpin yang terbaik kepada anak buahnya untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.
B.  Peranan Pemimpin
Peranan yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin adalah :
1.      Sebagai seorang pencipta
Maksudnya : seorang pemimpin harus mempunyai ide atau konsep yang baik, tersusun, sistematis, realistis sehingga dalam menjalankan tugas bawahan terarah dengan ide dan konsep yang telah diarahkan.
2.      Sebagai perencana
Maksudnya : seorang pemimpin harus dapat membuat perencanaan sehingga pekerjaan yang akan dilakuka sudah terarah dan mudah untuk melakukannya.
3.      Sebagai wakil kelompok
Maksudnya: seorang pemimpin apabila berada dalam kelompok, maka ia harus harus muncul kedepan mewakili kelompoknya baik diluar maupun didalam pengadilan.
4.      Sebagai seorang pakar
Maksudnya : seorang pemimpin harus mempunyai keahlian tertentu.
5.      Sebagai seorang pengawas
Maksudnya : seorang pemimpin harus menjadi pengawas agar kelompoknya terarah dan tidak terjadi perselisihan antar anggotanya.
6.      Sebagai seorang wasit
Maksudnya : seorang pemimpin harus bertindak adil tida memihak dengan kata lain apabila ada perselisihan dapat diselesaikan dengan baik.

7.      Sebagai penanggung jawab
Makksudnya : pemimpin yang baik harus berani bertanggung jawab atas perbuatan anggotanya.
8.      Sebagai seorang ayah
Maksudnya : seorang pemimpin harus bertinak sesuai dengan orang tua modern dan bijaksana yaitu memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan kreasinya untuk kemajuan mereka.
9.      Sebagai seorang korban tumpuan kesalahan
Maksudnya : seorang pemimpin harus menyadari bahwa sebagai tempat melimpahkan kesalahan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan.
10.  Sebagai seorang pendidik
Seorang pemimpin harus bertindak sebagai seorang pensdidik sebagai berikut :
ü Apabila berada didepan seorang pemimpin harus memberikan contoh dan tauladan yang baik kepada bawahannya ( Ing Ngarso Sungtulodo)
ü Apabila berada ditengah seorang pemimpin harus membangkitkan semangat bawahannya (Ing Madya Mangunkarso)
ü Apabila berada dibelakang seorang pemimpin harus selalu mempengaruhi dan menggarahkan bawahannya ketujuan yang akan dicapai dan dikehendaki bersama (Tut Wuri Handayani)
C.  Fungsi Pemimpin
Fungsi Pemimpin adalah sebagai berikut :
1.      Fungsi perencanaan
2.      Fungsi memandang kedepan
3.      Fungsi pengembangan loyalitas dan toleransi
4.      Fungsi pengawasan pengawasan
5.      Fungsi pengambilan keputusan
6.      Fungsi memberi hadian
Selain fungsi tersebut terdapat fungsi lainnya, yaitu :
1.      Fungsi organik, yaitu fungsi yang harus mutlak dijalankan oleh administrasi dan majemen. Ketikmampuan menjalankan fungsi tersebut akan mengakibatkan cepat atau lambatnya mati organisasi tersebut.
2.      Fungsi pelengkap, yaitu fungsi yang tidak harus dijalankan namun sebaiknya dijalankan dengan baik karena fungsi-fungsi itu apabila dijalankan dengan baikakan meningkatkan efisien dan efektivitas dalam rangka pencapaian tujuan.
Fungsi pemimpin menurut pendapat para ahli :
1.      Hendri Payul (POCCC)
P : Planning/perencanaan
O : Organizing/pengorganisasian
C : Comending/komando
C : Coordiniting/mengkoordinasikan
C : Controling/pengawasan
2.      Luter M. Hulliick (POSDCORB)
P : Planning/perencanaan
O : Organizing/pengorganisasian
S : Stafing/mendudukkan anak buah yang baik
D : Directing/memberikan bimbingan
CO : Coordiniting/mengkoordinasikan
R : Reporting/palaporan
B : Budgeting/dana
3.      George R. Terry (POAC)
P : Planning/perencanaan
O : Organizing/pengorganisasian
A : Actuating/menggerakkkan
C : Controling/pengawasan
4.      Jhon F. Mee (POMC)
P : Planning/perencanaan
O : Organizing/pengorganisasian
M : Motivating/motivasi
C : Controling/pengawasan






BAB 3
TEORI TIMBULNYA PEMIMPIN

A.  Sebab-Sebab Timbulnya Kepemimpinan
Menurut Prof. DR. S.P. Siagian, sebab-sebab timbulnya Kepemimpinan terdapat tiga teori yang menonjol yaitu :
1.      Teori Genetis (berdasaarkan bakat/nativis/asal keturunan), ciri-cinya yaitu :
a.       Seorang pemimpin lahir karena memang ditakdirkan dalam situasi apapun tetap menjadi pemimpin karena bakatnya.
b.      Seorang pemimpin menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya sejak dalam kandungan.
c.       Seorang pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat.
d.      Secara filosofi teori ini termasuk pandangan yang petalistis
Kesimpulan, teori genetis adalah seorang menjadi pemimpin karena bakatnya yang dibawa sejak lahir. Aliran ini beranggapan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena adanya bakat pemimpin yang dibawanya sejak lahir.
2.       Teori sosial, ciri-cirinya sebagai berikut :
a.       Setiap orang bisa menjadi pemimpin dengan melalui proses pendidikan atau latihan dan pengalaman yang cukup.
b.      Pemimpin itu dibuat bukan dilahirkan
c.       Teori sosial merupakan kebalikan/lawan dari teori genetis.
Kesimpulan, menurut teori sosial bahwa siapa saja bisa menjadi pemimpin asal ia memperoleh pendidikan, pelatihan, dan pengalaman dalam hidupnya.
3.      Teori Ekologis, ciri-cirinya sebagai berikut :
a.       Seorang hanya bisa menjadi pemimpin apabila ia waktu dilahirkan telah memiliki bakat dan bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur dan pelatihan/pengalaman yang cukup.
b.      Teori ini memanfaatkan segi-segi positif dari teori genetis dan teori sosial.
c.       Teori Ekologis merupakan kombinasi dari teori genetis dan teori sosial.
Kesimpulan, dari ketiga teori diatas yang mendekati kebenaran adalah teori ekologis. Teori ekologis adalah penggabungan antara bakat dan pendidikan dengan kata lain seorang pemimpin harus ada bakat kemudian bakat itu dikembangkan melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.
B.  Tipe-tipe Pemimpin
Dalam berbagai bentuk organisasi, tipe pemimpin dapat digolongkan menjadi 5 macam, sebagai berikut :
1.      Tipe Otokratis (otoriter), ciri-cirinya antara lain :
a.       Organisasi dianggap milik pribadi
b.      Lebih mengidentikkan/menyamakan tujuan pribadi dan tujuan organisasi
c.       Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
d.      Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
e.       Terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya
f.       Menggunakan pendekatan paksaan/kekerasan
2.      Tipe Militeristis (militer), ciri-cirinya antara lain :
a.       Menggerakkan bawahan lebih sering dengan sistem perintah
b.      Menggerakkan bawahan bergantung pada bakat dan jabatan
c.       Senag kepada formalitas yang berlebih-lebihan
d.      Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku terhadap bawahan
3.      Tipe Fathernalistis (ayah), ciri-cirinya ntara lain :
a.       Menganggap bawahan sebagai manusia belum dewasa
b.      Bersikap terlalu melindungi
c.       Jarang memberika kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif
d.      Sering bersikap maha tahu
4.      Tipe Karismatis (karisma), ciri-cirinya ntara lain :
a.       Mempunyai daya tarik yang besar
b.      Mempunyai supernatural power (kekuatan gaib)
5.      Tipe Demokratis, ciri-cirinya sebagai berikut :
a.       Manusia dianggap makhluk mulia
b.      Tujuan organisasi disesuaikan dengan tujuan pribadi dan bawahan
c.       Senang menerima saran, kritik, dan pendapat dari bawahan
d.      Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan
e.       Selalu memberikan kebebasan kepada bawahannya
f.       Berusaha mengembangkan kapasitas diri dan pribadinya sebagai seorang pemimpin.
6.      Tipe Laizzen Fain, ciri-cirinya sebagai berikut :
a.       Kebebasan diberikan sepenuhnya kepada bawahannya
b.      Pemimpin tidak terlibat dalam musyawarah, kerjasama, dan kegiatan yang lainnya.
c.       Pemimpin tidak memberikan kritikan, ujian, dan usaha mengatur jalannya peristiwa.
C.  Tipe Kepemimpinan Berdasarkan Prilaku Tiga Dimensi
Selain dari 6 tipe diatas, terdapat pula tipe kepemimpinan tiga dimensi yang dikemukakan oleh DR. W. Y. Reddin. Ketga teori tersebut antara lain :
1.      Berorientasi pada tugas
2.      Berorientasi pada hubungan kerjasama
3.      Berorientasi pada hasil
Pengertian pokok 3 dimensi tersebut adalah :
1.      Pemimpin yang mempunyai keinginan yang kuat untuk melaksanakan tugas secara maksimal
2.      Pemimpin yang lebih mementingkan hubungan kerjasama
3.      Pemimpin yang mempunyai dorongan yang sangat kuat untuk mendapat hasil maksimal dengan bawahannya.
Dari ketiga pola dasar/tipe kepemimpinan tersebut dapat dikembangkan oleh DR. W. Y. Reddin menjadi 8 macam prilaku tipe kepemimpinan sebagai berikut :
1.      Tipe The setter
2.      Tipe Birocrat
3.      Tipe Misionary
4.      Tipe Developer
5.      Tipe Authocrat
6.      Tipe Benevalent Authocrat
7.      Tipe Comrommissel
8.      Tipe Executive
Dari kedelapan tipe kepemimpinan ini oleh DR. W. Y. Reddin ini dikelompokkan menjadi 2 , yaitu :
1.      Kelompok A yaitu kelompok kurang efektif. Yang diamksud kelompok A yaitu :
a.       The setter yaitu tipe yang paling rendah, ciri-cirinya antara lain :
ü  Tidak ada rasa keterlibatan
ü  Moralnya rendah
ü  Sukar diramal atau ditebak
b.      Missionary, cirinya yaitu :
ü  Sikapnya menggampangkan
ü  Sukar menolong
ü  Lemah kemauan atau inisiatif
c.       Comromissel, cirinya yaitu :
ü  Berpendirian tidak tetap
ü  Tidak ada keputusan
ü  Berpandangan pendek


d.      Authocrat
Authocrat sama dengan kelompok A lainnya.
2.      Kelompok B yaitu kelompok yang lebih efektif. Yang termasuk kelompok B yaitu :
a.       Birocrat, cirinya yaitu :
ü  Patuh pada peraturan
ü  Manusia organisasi
ü  Lugu, polos, apa adanya
b.      Developer, cirinya yaitu :
ü  Kreatif
ü  Memberi pelimpahan wewenang dengan baik
ü  Menaruh keprcayaan
c.       Benevalent Authocrat, cirinya yaitu :
ü  Lancar dan tertib
ü  Ahli organisasi
ü  Besar rasa keterlibatan
d.      Executif, cirinya yaitu :
ü  Bermutu tinggi
ü  Memberi motivasi yang baik
ü  Berpandangan luas
Menurut Mac Gragar tipe manusia dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Manusia tipe x, yaitu tipe yang selalu diperintah
2.      Manusia tipe y, yaitu tipe manusia yang mempunyai inisiatif, kreatif, dan lainnya.
D.  Gaya Kepemimpinan Situasional
Salah satu kepemimpinan yang berdasarkan situasi adalah teori yang dikembangkan oleh DR. Paul Hercey dan DR. Kennets H. Blenchart dengan nama yang terkenal kepemimpinan situasional. Menurut penelitian gaa kepemimpinan tersebut cenderung berbeda-beda dari situasi ke situasi yang lain. Ada pemimpin cenderung menggerakkan (direktif), yaitu menggarahkan kepada pengikutnya dan ada pula pemimpin yang cenderung memberi dukungan/kombinasi/gabungan yaitu mengarahkan dan memberi dukungan sehinggaterdapat 4 gaya kepemimpinan seperti pada gambar berikut :
RP
 
G3
 
TD                            
TD
 
G2
 
TP
RP
 
G4
 
RD
RD
 
G1
 
TP

Keterangan :           TP : Tinggi Pengarahan
                               TD : Tinggi Dukungan
                               RD : Rendah dukungan
                               RP : rendah pengarahan
Dari gambar diatas, tampak bahwa gaya kepemimpinan merupakan kombinasi 3 dimensi :
a.       Banyaknya pengarahan yang diberikan pemimpin
b.      Banyaknya dukungan.
c.       Banyaknya Keterlibatan pengikut karyawan dalam mengambil keputusan.
Karena prilaku dasar yang ditanggapi bawahan dalam menilai kepemimpinan adalah tipe pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dengan mengikut sertakan bawahan atau karyawan. Maka gaya kepemimpinan dapat diidentifikasi menurut gambar dibawah ini :
G3
 
GP
G2
 
GK
G4
 
GD
G1
 
GI

Keterangan :
1)      Instruksi
2)      Gaya konsultasi
3)      Gaya partisipasi
4)      Gaya delegasi
Penjelasan :
1.      Gaya instruksi, cirinya yaitu :
ü  Pemimpin memberikan pengarahan yang tinggi dan rendah dukungan.
ü  Pemimpin memberikan batasan, peran serta umumnya.

2.      Gaya konsultasi, cirinya yaitu :
ü  Pemimpin memberitahukan bawahan tentang 5W dan 1H.
ü  Inisiatif pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pemimpin.
ü  Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diumumkan oleh pemimpin dan pengawasan diawasi ketat oleh pemimpin.
3.      Gaya partisipasi, cirinya yaitu :
ü  Pemimpin memberikan dukungan yang tinggi dan rendah pengarahan.
ü  Posisi kontrol atas pemecahanmasalah dan pengambilan keputusan dipegang secara bergantian.
ü  Komunikasi dua arah berjalan lancar.
ü  Pemeimpin mendengarkan saran bawahan secara aktif.
ü  Tanggung jawab pemecahan masalah sebagaian besar diserahkan kepada bawahan atau karyawan.

4.      Gaya delegasi, cirinya yaitu :
ü  Pemimpin memberikan dukungan dan pengarahan hanya sedikit.
ü  Pemimpin  mendiskusikan masalah bersama-sama dengan karyawan.
ü  Bawahan memiliki kontrol untuk memutuskan tentang cara melaksanakan tugas.
ü  Pengambilan keputusan didelegasikan sepenuhnya kepada bawahan.
ü  Pemimpin berkeyakinan bahwa bawahan dapat memikul tanggung jawab dan dapat menggerakkan dirinya sendiri.

1 komentar: