BILANGAN
A.
Jenis – Jenis Bilangan
a.
Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan
yang terdiri atas bilangan bulat positif, bilangan bulat negative, dan bilangan
nol. Pecahan tidak termasuk ke dalam bilangan bulat.
Contoh : …, -3, -2 , -1 , 0, 1,
2, 3, …
b.
Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah bilangan
bulat positif yang dimulai dari angka 0 (nol) sampai tak terhingga.
Contoh : 0, 1, 2, 3, 4,5, …
c.
Bilangan Asli
Bilangan Asli adalah bilangan
bulat positif yang dimulai dari angka 1 (satu) sampai tak terhingga.
Contoh : 1, 2, 3, 4, 5, …
d.
Bilangan Prima
Bilangan Prima adalah bilangan
yang tepat mempunyai dua factor, yaitu angka 1(satu) dan bilangan itu sendiri.
Contoh : 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17,
…
e.
Bilangan Komposit
Bilangan Komposit adalah bilangan
cacah yang bukan bilangan 0 (nol), 1(satu), dan bilangan prima.
Contoh : 4, 6, 8, 9, 10, 12
f.
Bilangan Rasional
Bilangan rasional adalah bilangan
yang dapat dinyatakan sebagai suatu pembagian antara dua bilangan bulat.
Contoh : , , , …
g.
Bilangan Irrasional
Bilangan irrassional adalah
bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam pembagian bilangan bulat.
Contoh : π = , , log 3, …
h.
Bilangan Rill (bilangan nyata)
Bilangan rill adalah bilangan
yang merupakan penggabungan dari bilangan rasional dan bilangan irrasioanal.
Contoh : , π, log 3, …
i.
Bilangan Imajinner(bilangan khayal)
Bilangan imajinner di definisikan
sebagai dan ditandai dengan huruf “I” . jadi, I = dan i2 = -1.
Contoh : = = x = 3i.
j.
Bilangan Kompleks
Bilangan Kompleks adalah bilangan
yang merupakan gabungan dari bilangan rill dan bilangan imajiner.
Contoh : log = i; πi = π
B.
Bilangan Bulat
a.
Pengertian bilangan bulat
·
Bilangan bulat dinotasikan dengan
B = (…, -3, -2, -1, 0 ,1, 2, 3, …)
·
Bilangan bulat dibagi menjadi tiga jenis :
1.
Bilangan bulat negative (…, -3, -2, -1, …)
2.
Bilangan bulat nol (0)
3.
Bilangan bulat positif ( 1, 2, 3, 4, …)
b.
Invers (lawan suatu bilangan )
Contoh :
·
Lawan dari 3 adalah -3
·
Lawan dari 9 adalah -9
c.
Menyatakan hubungan antara dua bilangan bulat
·
Tanda “>” untuk menunjukkan nilai suatu angka
yang “ lebih dari”
Contoh : 5 >
3
·
Tanda “<” untuk menunjukkan nilai angka yang
“kurang dari”
Contoh : 2 <
7
d.
Operasi hitung pada bilangan bulat
1.
Penjumlahan
Pada penjumlahan bilangan bulat,
suku yang sejenis dapat di gabungkan.
Contoh :
5x + 10 x = 15x
2x + 3x + 7y + 4y = 5x + 11y
6x + 8x + 2y + 4y + 8z + 9z = 14x
+ 6y + 17z
2.
Pengurangan
·
a – b
contoh : 5 – 3
= 2
·
a – (-b) = a + b
contoh : 24 –
(-12) = 36
·
-a – b = - (a+b)
Contoh : -11 –
3 = -14
·
(-a) – (-b) = (-a) + b
Contoh : - 24
– (-2) = - 24 + 2 = -22
3.
Perkalian
Rumus :
·
(+) x (+) = (+)
Contoh : 5 x 4 =20
·
(+) x (-) = (-)
Contoh : 5 x (-7) = -35
·
(-) x (+) = (-)
Contoh : (-4) x (5) = -20
·
(-) x (-) = (+)
Contoh : (-2) x (-3) = 6
4.
Pembagian
Rumus :
·
(+) : (+) = (+)
Contoh : 25 : 5 = 5
·
(+) : (-) = (-)
Contoh : 24 : (-6) = -4
·
(-) : (+) = (-)
Contoh : (-35) : 7 = 5
·
(-) : (-) = (+)
Contoh : (-72) : (-8) = 9
5.
Perpangkatan bilangan bulat
Rumus :
·
an = a x a x a x a x ………. X an
Contoh : 24
= 2 x 2 x 2 x 2 = 16
·
(-a)n =an, jika n adalah
bilangan genap.
Contoh : (-3)2 = -3 x
(-3) = 32 = 9
·
(-a)n = -an,,jika n adalah
bilangan ganjil.
Contoh : (-5)3 = (-5)
x (-5) x (-5) = -(5)3 = -125
·
a-n =
contoh : 7-2 = =
·
am x bm = (a x b)m
contoh : 52 x 72
= (5 x 7)2 = (35)2 = 1225
·
am x an = am+n
contoh : 33 x 32
= 33+2 = 35 = 243
·
= am-n
Contoh : 57 : 55
=57-2 = 52
·
=
Contoh : = =
·
(am)n
= am x n
Contoh : (33)2 =
3 3 x 2 = 3 6 = 729
e.
Bentuk akar
Rumus :
1.
= x
Contoh : = + = 4 + 5 = 9
2.
=
Contoh : = =
3.
a + b = (a +
b)
contoh : 3 + 5 = 8
4.
a - b = (a
- b)
contoh : 8 - 2 = 6
=
Contoh : =
C.
Operasi Hitung Pada Bilangan cacah
a.
Sifat penjumlahan pada bilangan cacah
·
Sifat komutatif (pertukaran)
a + b = b + a
contoh : 7 + 5 = 5 + 7
·
Sifat asosiatif (pengelempokkan)
(a + b) + c = a + (b +
c)
Contoh : (5 + 3) + 2 =
5 + ( 3 + 2)
·
Unsur identitas pada penjumlahan
a + 0 = 0 + a
contoh : 34 + 0 = 0 +
34
·
Sifat tertutup
Misalkan a dan b adalah
bilangan bulat dan jika berlaku “a + b = c” juga merupakan bilangan bulat.
Contoh : 3 + 4 = 7
-4 + 2 = 2
b. Sifat
pengurangan pada bilangan cacah
Pengurangan adalah operasi kebalikan dari penjumlahan.
Jika
: a - b = c maka a = b + c
Contoh
: a – 5 = 17
a = 17 + 5
a = 22
c.
Distributive pada penjumlahan dan
pengurangan
(a + b) x c = (a x c) +
(b x c)
(a – b) x c = (a x c) –
(b x c)
Contoh :
·
(5 + 2) x 3 = (5 x 3) + (2 x 3)
7 x 3 = 15 + 6
21
= 21
·
(7 – 2) x 4 = (7 x 4) – (2 x 4)
5
x 4 = 28 – 8
20
= 20
d.
Sifat perkalian pada bilangan cacah
1.
Sifat komutatif (pertukaran)
a x b = b x a
contoh : 5 x 7 = 7 x 5
2.
Sifat asosiatif (pengelompokkan)
a x ( b x c) = ( a x b)
x c
contoh : 5 x (7 x 3) =
(5 x 7) x 3
3.
Unsur identitas pada perkalian
Unsur identitas pada
operasi perkalian adalah bilangan 1(satu)
a x 1 = 1 x a = a
contoh : 25 x 1 = 1 x
25 = 25
e.
Pembagian
Pembagian adalah
operasi kebalikan dari perkalian.
Jika a : b = c maka a =
c x b
Contoh : a : 3 = 5
a =3 x 5
a = 15
f.
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan
factor persekutuan terbesar (FPB)
Dalam menentukan KPK
dan FPB dapat digunakan dua cara yaitu :
1.
KPK dicari dengan cara mengurutkan
kelipatan bilangan – bilangan tersebut
kemudian dicari kelipatan yang sama dan terkecil.
Contoh :
Tentukan kelipatan KPK
dari 6 dan 8!
Kelipatan 6 : (6, 12,
18, 24, 30, 36)
Kelipatan 8: (8, 16,
24, 32, 40, 48)
Jadi, KPK dari 6 dan 8
adalah 24.
2.
Menggunakan faktorisasi prima
Contoh :
Tentukanlah nilai KPK
dan FPB dari 24, 36, dan 60!
Maka, faktorisasi prima
dari :
24 adalah : 2 x 2 x 2 x
3 = 23 x 3
36 adalah : 2 x 2 x 3 x
3 = 22 x 32
60 adalah : 2 x 2 x 3 x
5 = 22 x 3 x 5
KPK = 23 x 32 x 5
= 8 X 9 X 5 = 360
FPB = 22 X 3
= 4 X 3 = 12
D.
Bilangan Pecahan
Pecahan dilambangkan
dengan , dengan syarat b ≠
0
=
a.
Sifat bilangan pecahan
1.
Pecahan sebenarnya
Pecahan sebenarnya
adalah pecahan dimana pembilangnya lebih kecil daripada penyebutnya.
Contoh : , ,
2.
Pecahan campuran
Pecahan campuran adalah
pecahan dimana pembilangnya lebih besar daripada penyebutnya
Contoh : = 1 , =4
3.
Pecahan senilai
Pecahan senilai adalah
pecahan yang pembilang dan penyebutnya dikalikan dengan bilangan yang sama
sehingga nilai pecahanya tidak berubah.
Contoh : x =
nilainya sama dengan
4.
Menentukan besar pecahan
Contoh :
Tentukan pecahan yang
lebih besar antara atau !
Penyebutnya adalah 4
dan 6. KPK dari 4 dan 6 adalah 12. Agar penyebut memiliki jumlah yang sama maka
pecahan dikalikan dengan pecahan lain.
x = ; x =
Karena > maka
b.
Mengubah pecahan ke bentuk lain
1.
Mengubah pecahan menjadi bentuk decimal
Contoh :
Tentukan nilai dalam bentuk decimal !
x = = 0,15
Jadi, bentuk decimal
dari adalah 0,15.
2.
Mengubah pecahan menjadi bentuk persen
(%)
Contoh :
Tentukan bentuk persen
dari !
x = = 40%
Jadi, bentuk persen
dari adalah 40 %.
c.
Operasi pada pecahan
1.
Penjumlahan dan pengurangan
Ø
Jika penyebutnya sudah sama, pembilang
langsung ditambahkan atau dikurangkan.
+ =
- =
Contoh :
+ = =
- = = = 1
Ø
Jika penyebutnya berbeda
Cara 1 : menggunakan
perkalian silang
Rumus :
+ =
- =
Contoh :
+ =
= =
- =
= =
Cara 2 : menyamakan
penyebutnya dengan mencari nilai KPK
Contoh :
+ = + =
- = - =
2.
Perkalian pecahan
Rumus :
x =
Contoh :
x = =
3.
Pembagian pecahan
Ø
Pembagian pecahan dengan bilangan bulat.
Rumus :
: c =
Contoh :
: 3 = =
Ø
Pembagian pecahan dengan pecahan .
Rumus :
: = x =
Contoh :
: = x = =
E. Bilangan bulat
a2 = a x a
(-a)2 = (-a)
x (-a) = a2
a.
Penjumlahan bilangan kuadrat
Rumus :
(a + b)2 = a2
+ (2 x a x b) + b2
Contoh :
(4 + 3)2 = 42
+ (2 x 4 x 3) + 32
= 16 + 24 + 9 = 49
b.
Pengurangan bilangan kuadrat
Rumus :
(a
– b)2 = a2 – (2 x a x b) + b2
Contoh :
(7 – 3)2 = 72
– (2 x 7 x 3) + 32
= 49 – 42 + 9 = 16
c.
Perkalian bilangan kuadrat
Rumus :
a2 x b2
= (a x b)2
contoh :
32 x 42
= (3 x 4)2 = 122 = 144
d. Pembagian
bilangan kuadrat
Rumus :
a2 : b2
= (a : b)2
contoh :
122 : 42
= (12 : 4)2 =32 = 9
F.
Bentuk baku
Bentuk umum :
a x 10n
contoh :
1.
Tentukan bentuk baku dari masa bumi!
Diketahui masa bumi = 5.980.000.000.000.000.000.000.000
kg maka bentuk bakunya adalah 5,98 x 1024 kg
2.
Tentukan bentuk baku dari 630.000!
630.000 = 63 x 104
= 6,3 x 105
3.
Tentukan bentuk baku dari 0,000035 !
0,000035 = 3,5 x 10-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar